Parafrase adalah istilah linguistik
yang berarti pengungkapan kembali suatu konsep dengan
cara lain dalam bahasa
yang sama, namun tanpa mengubah maknanya. Parafrase memberikan kemungkinan kepada sang penulis
untuk memberi penekanan yang agak berlainan dengan penulis asli. Istilah
parafrase berasal dari bahasa Inggris paraphrase, dari bahasa Latin
paraphrasis, dari bahasa Yunani para phraseïn yang berarti
"cara ekspresi tambahan".
Parafrasis
Parafrasis adalah tindakan atau kegiatan untuk membuat
parafrase. Untuk melakukan parafrasis, pertama-tama teks yang akan diparafrase harus
dibaca secara keseluruhan. Pembaca perlu untuk memahami topik atau tema dari teks tersebut,
sedangkan untuk teks berbentuk narasi perlu memahami pula alur atau jalan ceritanya.
Selanjutnya, pembaca harus menemukan gagasan atau ide pokok yang teredapat pada
kalimat utama setiap paragragkalimat utama pada setiap paragraf. Untuk kalimat
penjelas, hanya bagian yang penting saja yang diambil, sedangkan bagian yang
berupa ilustrasi,
seperti permisalan, dan sebagainya, dapat diabaikan. Untuk mencertikan kembali
teks tersebut, diperlukan kata atau kalimat yang sepadan, efektif, dan mudah
dipahami. Agar lebih singkat, kalimat langsung dapat diubah menjadi kalimat
tidak langsung. Dalam melakukan parafrasis, perlu digunakan bahasa yang ringkas
dan mudah dipahami.
Langkah-langkah parafrase
1.
Bacalah seluruh teks bacaan sampai
selesai
2.
Bacalah sekali lagi pada
bagian-bagian penting dan kata kunci
3.
Catatlah kalimat inti dalam teks tersebut
tapi di catatnya secara ter-urut
4.
Kembangkan kalimat inti menjadi
gagasan pokok
5.
Uraikan kembali gagasan pokok
menjadi paragraph dengan bahasa sendiri .
contoh parafrase
Perhatikan puisi Chairil Anwar berikut ini:
HAMPA
kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Dengan teknik parafrase ini kita tambah beberapa
kata agar lebih mudah dipahami.
HAMPA
kepada Sri
(keadaan amat) Sepi di luar (sana).
(Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak.
Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana).
(pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku),
Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya
dariku)
Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi).
(menanti dalam) Sepi.
(di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi
mencekik (malah)
Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku)
Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik
(sorak)
Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus (saja) ada.
Dan (aku masih tetap) menanti.
NB: Teknik parafrase ini hanya diperlukan bagi puisi-puisi yg
amat minim kata-katanya. Bila suatu puisi telah tersusun dalam
kata-kata yg mudah dipahami, maka tidak diperlukan lagi membuat
parafrase.
HAMPA
kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Dengan teknik parafrase ini kita tambah beberapa
kata agar lebih mudah dipahami.
HAMPA
kepada Sri
(keadaan amat) Sepi di luar (sana).
(Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak.
Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana).
(pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku),
Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya
dariku)
Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi).
(menanti dalam) Sepi.
(di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi
mencekik (malah)
Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku)
Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik
(sorak)
Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus (saja) ada.
Dan (aku masih tetap) menanti.
NB: Teknik parafrase ini hanya diperlukan bagi puisi-puisi yg
amat minim kata-katanya. Bila suatu puisi telah tersusun dalam
kata-kata yg mudah dipahami, maka tidak diperlukan lagi membuat
parafrase.
Sumber : http://nurhadi28.blogspot.com/2011/03/contoh-parafrasa.html
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar