Terjemahan

Selasa, 30 Juli 2013

Dampak Positif Perbedaan Usia Dalam Suatu Hubungan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq1a94uIb8NygG_0nfe_fT9NB1Wm2z9KInHmVXzMqdvZ6n44CIqVaAn-REucV1CNLBamS73-C0E-_-A1WTew-xCgMEkjcbu0kHRWpsyvaYFi_iJ_iVZ6lZl6j-QzGhPe1k31ofGscepvMm/s320/Gambar+pasangan+romantis.jpgPerbedaan usia dalam sebuah hubungan bukan hal yang baru. Ada banyak pasangan yang memilih untuk mencari pendamping hidup berusia lebih tua atau bahkan justru lebih muda.

Dan percayalah ada banyak contoh hubungan bahagia dari pasangan beda usia ini.  Itu semua tergantung pada bagaimana cara Anda memandang dan memperlakukan hubungan spesial tersebut.

Sebenarnya, perbedaan usia dapat membawa keuntungan sekaligus kerugian antara pasangan. Perbedaan utama dalam hubungan tersebut adalah tingkat kematangan. Namun, perbedaan usia sedikit 5-6 tahun bisa menjadi baik.

Lantas, apa saja manfaat yang dirasakan bila Anda dan pasangan memiliki perbedaan usia? Yuk, kita simak seperti dilansir Boldsky.

Keuntungan Berpasangan dengan Lelaki yang Lebih Muda
Hal ini baik bagi perempuan feminis yang tidak ingin banyak dimanja. Selain itu, perempuan yang ingin mendominasi dalam suatu hubungan bisa mendapatkan keuntungan bila berpasangan dengan lelaki yang lebih muda.

Keuntungan Berpasangan dengan Lelaki yang Lebih Tua
Pasangan Anda dapat bertindak sebagai seorang berpengalaman, karena kematangannya dalam menjalani hidup. Ia bisa menjadi penolong Anda nyaris dalam segala hal. Ini merupakan salah salah keuntungan bila Anda memiliki pasangan berusia jauh lebih tua.

Tak hanya itu, memiliki pasangan yang lebih tua juga akan membawa pada banyak hal menarik dalam kehidupan Anda sehari-hari. Ini dikarenakan dia jauh lebih berpengalaman dari Anda, sehingga dapat terus berbicara dan membimbing Anda sepanjang waktu.

Selain lebih berpengalaman, lelaki atau perempuan berusia lebih tua secara finansial cenderung lebih stabil dan mapan. Perempuan yang berkencan dengan lelaki lebih muda tidak memang tidak dapat merasakan kemapanan tersebut dari pasangannya. Namun, lelaki yang lebih tua cederung dapat menikmati hubungan tersebut lantaran sudah mapan sehingga bisa memuaskan kebutuhan materi pasangannya. Dia akan selalu mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya dengan begitu banyak hadiah untuk menyenangkan pasangannya.

Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami

Menghilangkan bulu ketiak secara alami adalah salah satu cara dari sekian banyak cara untuk menghilangkan bulu ketiak. Alasan untuk menghilangkan bulu ketiak biasanya karena bulu ketiak terasa sangat mengganggu dalam hal penampilan dan pergerakan kita terutama saat menggunakan pakaian singlet.
Selain itu, kehadiran bulu ketiak biasanya menimbulkan aroma yang kurang sedap terutama jika kita sedang berkeringat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwC0L8vUIMxfGLGu5qI2xJlWK_8ypoVaSnFqVKVSKj9JT5zXoOxzdzZf2dsnkHg-mzoHJ-WdxPkoh5fMKU-AUwc0qr2Qfy77lHPvKRTAiNak9XRTYen95KTby8pwIUch2zr_ZxM6jUd4aR/s320/Bulu+Ketiak+Permanen.jpg
Cara menghilangkan bulu ketiak secara alami merupakan pilihan yang tepat saat ini mengingat cara alami ini relatif aman digunakan karena tidak menimbulkan rasa sakit, biayanya murah dan bahannya mudah ditemukan.
Untuk lebih jelasnya cara menghilangkan bulu ketiak secara alami, saya memberikan beberapa pilihan herbal seperti dibawah ini:
  • Menggunakan tepung jagung (maizena) 4 sdm, gula pasir 4 sdm dan 3 butir putih telur yang diaduk hingga rata sebagai bahan oles pada ketiak lalu diberi kain diatasnya. Diamkan beberapa saat hingga mengering sebelum anda mencabut kain tersebut dengan arah berlawanan dengan pertumbuhan bulu ketiak anda.
  • Menggunakan ramuan kunyit dan air kapur sirih sebagai bahan oles setelah mencabut bulu ketiak sangat baik untuk menghilangkan  pertumbuhan bulu ketiak secara permanen
  • Memanfaatkan 20 biji jintan putih, 3 bitir kapur barus yang telah dihaluskan dan dicampur dengan perasan air jeruk secukupnya sebagai bahan oles setelah mencukur bulu ketiak. Ramuan ini sangat manjur untuk menghentikan pertumbuhan bulu ketiak.  Cara kerja ramuan ini menghambat pertumbuhan rambut sedikit demi sedikit.
  • Memanfaatkan 10 butir merica dan 3 butir kapur barus yang dicampur dengan 1 sdm minyak tanah yang telah dihaluskan sebagai bahan oles menjelag tidur. Ramuan ini sangat baik untuk merontokkan bulu ketiak anda secara permanen.
  • Menggunakan ramuan dari madu ¼ gelas madu, 1 gelas gula pasir dan air jeruk nipis yang telah dididihkan lalu dibiarkan hingga hangat sebagai bahan oles. Tapi sebelum anda mengoleskan ke ketiak anda, sebaiknya membersihkan terlebih dahulu ketiak sebelum menggunakan ramuan ini.
Selain cara herbal, anda juga bisa menggunakan beberapa cara menghilangkan bulu ketiak konvensional seperti di bawah ini:

Mencukur Bulu Ketiak
Mencukur bulu ketiak adalah metode paling sederhana, efektif dan mudah untuk menghilangkan bulu ketiak. Anda dapat menggunakan pisau cukur listrik dengan mencukur searah pertumbuhan rambut. Meski terbilang mudah namun cara ini memiliki efek negatif karena tidak menghilangkan bulu ketiak secara permanen.

Waxing
Menghilangkan bulu ketiak dengan metode waxing sebenarnya bukan pilihan  yang baik karena cara ini cukup menyakitkan dan bisa menimbulkan iritasi.

Krim Penghilang Bulu Ketiak
Krim penghilang bulu ketiak yang biasa dikenal dengan depilatory adalah metode penghilang bulu ketiak dengan menggunakan bahan kimia yang dirancang untuk merontokkan bulu ketiak.

Elektrolisa
Teknik elektrolisa merupakan metode pengilang bulu ketiak secara permanen dimana cara kerja teknik ini dapat membunuh sel-sel folikel rambut, sehingga bulu ketiak tidak akan bertumbuh lagi.

Konflik yang Muncul Akibat Keanekaragaman dan Pemecahannya

Konflik-konflik yang terjadi di Indonesia umumnya muncul sebagai akibat keanekaragaman etnis, agama, ras, dan adat, seperti konflik antaretnis yang terjadi di Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Papua, dan lain-lain. Di Kalimantan Barat adanya kesenjangan perlakuan aparat
birokrasi dan hukum terhadap suku asli Dayak dan suku Madura menimbulkan kekecewaan yang mendalam. Akhirnya, perasaan ini meledak dalam bentuk konflik horizontal. Masyarakat Dayak yang termarginalisasi semakin terpinggirkan oleh kebijakan-kebijakan yang diskriminatif. Sementara penegakan hukum terhadap salah satu kelompok tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan di Poso, Sulawesi Tengah konflik bernuansa sara mula-mula terjadi pada tanggal 24 Desember 1998 yang dipicu oleh seorang pemuda Kristen yang mabuk melukai seorang pemuda Islam di dalam Masjid Sayo. Kemudian pada pertengahan April 2000, terjadi lagi konflik yang dipicu oleh perkelahian antara pemuda Kristen yang mabuk dengan pemuda


Islam di terminal bus Kota Poso. Perkelahian ini menyebabkan terbakarnya permukiman orang Pamona di Kelurahan Lambogia. Selanjutnya, permukiman Kristen melakukan tindakan balasan.
Dari dua kasus tersebut terlihat betapa perbedaan mampu memicu munculnya konflik sosial. Perbedaan-perbedaan yang disikapi dengan antisipasi justru akan menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan banyak orang. Oleh karena itu, bagaimana kita bersikap dalam keanekaragaman benar-benar perlu diperhatikan.

Pemecahan Masalah Keanekaragaman

Sungguh cerdas pujangga Mpu Tantular. Sesaat setelah melihat keanekaragaman masyarakat yang ada di dalam masyarakat Kerajaan Majapahit, ia membuat sebuah rumus sosial yang bisa mempersatukan seluruh perbedaan yang ada di masyarakat. Bahkan, rumus yang ia kemukakan itu bisa dijadikan acuan dalam menghadapi permasalahan yang muncul sebagai akibat keanekaragaman.


Ia kemudian kita ketahui menulis sebuah kitab Sutasoma, yang di dalamnya tertulis Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Kamu tentu mengetahui apa arti dari kalimat ini. Tetapi pelajaran yang terpenting dari potongan sejarah ini adalah bahwa keanekaragaman bukanlah merupakan penghambat bagi tercapainya persatuan, kesatuan, dan kerukunan masyarakat. Fakta sejarah memang membuktikan bahwa kehidupan agama di Kerajaan Majapahit berjalan dengan sangat harmonis antara agama Hindu Siwa, Buddha, dan lainnya, bahkan hingga masuknya pengaruh agama Islam. Sebagai bukti adalah adanya kebijakan dari raja Majapahit saat membebaskan raja-raja bawahan di pesisir pantai utara Jawa untuk menganut agama Islam.


Itu terjadi pada abad-abad yang silam. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul sebagai akibat dari keanekaragaman dan perubahan kebudayaan yang ada di masyarakat? Setidaknya ada dua potensi yang bisa dijadikan dasar pijakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat yang multicultural seperti Indonesia.

1. Menggunakan Kearifan Lokal
Ada sisi positif dan negatif dari kehadiran ratusan suku bangsa di Indonesia. Selain bisa memperkaya khazanah kebudayaan nasional, juga menjadi pemicu munculnya disintegrasi sosial. Sering kita dengar terjadinya perang antarsuku atau konflik sosial antaretnis di Indonesia. Ada banyak alasan yang mendasarinya. Tetapi, yang menarik adalah ternyata banyak suku bangsa yang mempunyai mekanisme atau cara di dalam menyelesaikan permasalahan itu.
Kisah tentang kehidupan masyarakat di Lembah Baliem, bisa jadi merupakan contoh kearifan lokal yang dapat kita jadikan referensi dalam upaya mencarikan solusi atas permasalahan antaretnis atau antarsuku bangsa di Indonesia.

2. Menggunakan Kearifan Nasional
Pada saat kita dihadapkan pada beragam konflik dan sengketa yang terjadi di antara etnis atau suku bangsa yang ada di Indonesia, belajar dari sejarah adalah cara yang paling tepat. Pada masa penjajahan Belanda kita merasakan betapa sulit merangkai nilai persatuan untuk sama-sama menghadapi bangsa penjajah. Hingga ketika kita mulai menyadarinya di tahun 1928. 


Saat itu kita mengakui Indonesia sebagai identitas bersama, yang mampu mengatasi sejumlah perbedaan kebudayaan di antara suku bangsa yang ada. Nasionalisme Indonesia pun terbentuk dalam wujud pengakuan bahasa, tanah air, dan kebangsaan. Dampaknya adalah perjuangan menghadapi kolonialisme Belanda semakin menampakkan hasilnya. Puncak dari pencarian identitas itu ditemukan pada saat Pancasila disepakati sebagai dasar negara dan petunjuk/arah kehidupan bangsa.

Kompleksitas keragaman masyarakat dan budaya di Indonesia pun bisa diakomodasi bersama. Dasar negara inilah yang digunakan oleh para founding fathers kita pada saat mendirikan sebuah Negara nasional baru. Disebut negara nasional karena negara Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang bisa hidup berdampingan dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menghilangkan Komedo Dengan Cara Alami

1. Daun Teh

Basuh wajah Anda dengan air rendaman teh, dua kali seminggu untuk mendapatkan kesegaran yang berbeda. Scrub wajah Anda dengan daun teh tersebut perlahan, pijat-pijat dan tepuk-tepuk dengan lembut. Niscaya si komedo tak berani lagi kembali ke wajah cantik Anda.

2. Putih Telur

Gunakan Putih Telur. Ambil sedikit putih telur, tempatkan di wadah, kocok hingga berbusa. Oleskan di sekitar hidung atau bagian wajah yang berkomedo. Tutup dengan tisu. Biarkan hingga benar-benar kering. Lepaskan tisu secara perlahan. Di bagian dalam tisu, akan terlihat bintik-bintik komedo yang terangkat.

3. Jeruk Lemon

Caranya, maskeri wajah Anda dengan air sari lemon atau jeruk nipis (kurang lebih 15 menit) yang akan membantu membuka pori-pori di wajah dan sekaligus membantu si komedo keluar karena tak tahan dengan kandungan jeruk nipisnya. Jangan lupa membasuhnya kembali dengan air bersih yang dingin dan segar agar pori-pori Anda menutup kembali.

4. Daun Kemangi

Daun kemangi rupanya tak hanya enak dijadikan lalapan yang dapat mencegah bau badan, tapi juga untuk menghilangkan komedo. Tumbuk daun kemangi hingga halus, oleskan sebagai masker di bagian wajah yang berkomedo. Diamkan selama 15-20 menit. Bersihkan masker kemangi. Bilas dengan air dingin.

5. Scrub Sayur dan Masker Kacang

Blender selembar daun kailan, selembar daun seledri, ¼ buah apel, campur dengan perasan jeruk lemon. Usapkan dan pijat lembut wajah dengan scrub sayur ini, lalu bilas.

Uapi wajah dengan air panas yang telah diberi 1 sdm garam. Biarkan 10 menit. Uap air garam akan membuka pori-pori, memperlebar pembuluh darah kapiler di bawah kulit dan memperlancar peredarah darah ke kulit.

Campur sari kacang kedelai dan kacang polong, gunakan sebagai masker, diamkan 30 menit, bilas. Gunakan beberapa kali.

Perawatan dengan bahan alami ini sebaiknya dilakukan secara teratur agar komedo tak sempat hadir di wajah.