Terjemahan

Selasa, 23 April 2013

DEFINISI KAMERA DAN SEJARAHNYA


Kamera merupakan alat yang berfungsi untuk menangkap dan mengabadikan
gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai camera obscura, yang berasal dari
bahasa latin yang berarti &;ruang gelap&;. Camera obscura merupakan
sebuah instrumen yang terdiri dari ruang gelap atau box, yang memantulkan cahaya
melalui penggunaan 2 buah lensa konveks, kemudian meletakkan gambar objek eksternal
tersebut pada sebuah kertas/film yang diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut.

kamera obscura pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan muslim yang bernama
Alhazen seperti yang dijelaskan pada bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-
1021). Pada tahun 1660an ilmuwan Inggris Robert Boyle dan pembantunya Robert
Hooke menemukan portable camera obscura.Kamera pertama yang cukup praktis dan
cukup kecil untuk dapat digunakan dalam bidang fotografi ditemukan pertamakali oleh
Johann Zahn pada tahun 1685, nyaris lebih dari 150 tahun dari anggapan bahwa semua
ini mungkin terjadi.Kamera fotografi pada awalnya banyak yang menerapkan prinsip
model Zahn, dimana selalu menggunakan slidetambahan yang digunakan untuk
memfokuskan objek. Caranya adalah dengan memberikan tambahan sebuah platsensitif
di depan lensa kamera tersebut setiap sebelum melakukan pengambilan gambar.

Jacques Daguerre merupakan salah satu dari orang yang berperanan dalam dunia
perkembangan teknologi kamera sekaligus memberikan jasa pada perkembangan dunia
fotogarfi kita. Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di PerancisUtara.Waktu
mudanya ia adalah seorang seniman. Pada umur pertengahan tiga puluhan ia merancang
"diograma", barisan lukisan pemandangan yang indah, dipertunjukkan dengan bantuan
efek cahaya. Sementara ia menggarap pekerjaan itu, ia menjadi tertarik dengan
pengembangan suatu mekanisme untuk secara automatik melukiskan kembali
pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kuas atau cat, iaitu: kamera. Di
tahun 1827 ia bertemu dengan Joseph Nicephore Niepce yang juga sedang mencuba
(yang sejauh itu lebih sukses) menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka
bekerjasama. Di tahun 1833 Niepce meninggal, tetapi Daguerre tetap melanjutkan
percubaannya. Menjelang tahun 1837 ia berhasil mengembangkan sebuah sistem praktis
fotografi yang disebutnya"daguerreotype.

" Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa
mempatenkannya. Sebagai ganjaran, pemerintah Perancis menghadiahkan pencen seumur
hidup kepada Daguerre dan anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre
menimbulkan kegemparan penduduk pada saat itu dan ia menjadi seorang pahlawan yang
ditaburi berbagai macam penghormatan serta penghargaan, sementara metode
"daguerreotype" dengan cepat berkembang dan banyak digunakan oleh khalayak.
Daguerre sendiri segera pencen. Dia meninggal tahun 1851 di tempat asalnya di Paris.
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi kamera semakin hari
berkembang semakin pesat. Fungsi penggunaanya pun semakin luas dirasakan oleh
berbagai pihak. Kamera bukan hanya digunakan untuk menangkap objek yang berfungsi
sebagai kenangan tetapi juga digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak.
Seperti kamera video, kamera mikro, kamera sensor dan lain sebagainya.




TEHNIK DASAR FOTOGRAFI



1.Memahami Pencahayaan
Fotografi adalah lukisan bercat cahaya. Maka, hal terpenting dalam fotografi adalah pencahayaan. Sekilas memang pencahayaan ini terkesan sulit, tapi pada dasarnya, penyetelan banyak - sedikitnya cahaya yang akan masuk dalam lensa kamera nggak begitu rumit. Kamera digital memang memiliki penyetelan cahaya secara otomatis, yang apabila di tempat terang ia akan menyesuaikan setelan rana menjadi lebih sempit sehingga hasil gambar akan normal, alias nggak berlebih cahaya (over-exposure). Tapi bagaimana di tempat gelap? Realitanya, kebanyakan kamera saku belum mampu mengatasi masalah pemotretan di tempat gelap. Dengan setelan shutter yang relatif cepat disertai dengan kondisi cahaya minim, hasil foto pasti akan buram. Solusi untuk ini tentu saja dengan memilih kecepatan rana rendah.

2.Memotretlah Tanpa Flash
Nggak semua tempat bisa dijadikan lokasi pemotretan sesuai keinginan kita. Di museum, misalnya, kita nggak bisa seenaknya menggunakan lampu flash saat memotret obyek. Untuk menyiasati larangan tersebut, coba setel ISO ke level yang paling tinggi, buka aperture atau diafragma selebarnya dan gunakan shutter yang lambat. Dengan setelan ini, ditambah dengan penggunaan tripod, niscaya gambar kita akan bebas dari minim cahaya dan keburaman. Bagaimana kalau nggak ada tripod? Jangan khawatir, dengan teknik dasar, hal-hal sepert ini bisa diatasi. Caranya, perhatikan lah posisi tangan saat memotret. Minimalisasi gerakan yang mampu mengaburkan gambar dengan menempelkan sedekat mungkin lengan yang memegang kamera ke badan kita, lalu teguhkan posisi badan. Memang, trik ini nggak bisa menggantikan posisi tripod 100%, tapi bisa sedikit mengurangi gerakan yang mampu mengaburkan gambar.
Hal diatas sangat mudah dipahami, sekarang konsentasikan teknik pemotretan ke pemilihan penempatan obyek dalam gambar. Umumnya pandangan seseorang akan tertumpu pada obyek yang berada di tengah. Dengan kata lain, obyek yang di posisikan berada di tengah gambar akan mudah terlihat kekurangannya. Untuk mengecoh pandangan penikmat foto, coba ubah penempatan posisi obyek supaya nggak pas di tengah gambar.

3.Menjelajahi Sudut
Sebaiknya jangan terpaku dengan sudut pengambilan sudut datar. Sesekali cobalah sudut pandang yang tajam dan juga sudut miring. Nantinya hasil gambar akan menarik. Masalah utama dalam fotografi salah satunya adalah keburaman. Betapapun canggihnya program manipulasi gambar, jika pada saat dipotret gambar sudah buram, akan susah untuk memperbaiki ketajaman gambar. Untuk mencegah keburaman, perhatikan selalu kecepatan shutter ketika akan memotret. Keburaman pada gambar seringkali disebabkan oleh terlalu cepatnya shutter. Idealnya, jika memotret tanpa tripod, pakailah shutter 1/125. Namun bila kita menyanggakan kamera di atas tripod, bisa pilih shutter dengan kecepatan 1/60 atau 1/30

4.Jangan Tantang Matahari
Hindari pengambilan gambar yang menantang matahari. Artinya, subyek foto lah yang menghadap sumber cahaya agar gambar yang di hasilkan terang. Jika sebaliknya, subyek akan terlihat gelap, sementara bidang lain di luar subyek akan terang benderang. Hasil ini bisa dianalogikan dengan suasana gerhana matahari. Memang, teknik fotografi menentang cahaya, atau sering disebut siluet, kerap dipilih para fotografer. Tapi jika teknik kita masih dalam level pemula, sebaiknya tunda dulu pengambilan gambar siluet.

5.Hindari Zoom Digital
Banyak bagunan-bagunan yang menarik untuk difoto. Sebisa mungkin hindari penggunaan zoom digital. Gunakan saja zoom optikal. Penggunaan zoom digital dapat mengakibatkan gambar pecah, atau terlihat jelas kotak-kotak pikselnya.